• Posted by : Unknown Senin, 20 Februari 2017

    Upaya menanggulangi pencemaran tanah

    Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah, antara lain sebagai berikut.
    1) Sebelum dibuang ke tanah senyawa sintetis seperti plastik sebaiknya diuraikan lebih dahulu, misalnya dengan dibakar.
    2) Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya dilakukanproses daur ulang, seperti kaca, plastik, kaleng, dan sebagainya.
    3) Membuang sampah pada tempatnya.
    4) Penggunaan pestisida dengan dosis yang telah ditentukan.
    5) Penggunaan pupuk anorganik secara tidak berlebihan pada tanaman.

    1) Remidiasi Kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah dikenal dengan remediasi. Sebelum melakukan remediasi, hal yang perlu diketahui:
    a) Jenis pencemar (organik atau anorganik), terdegradasi atau tidak, berbahaya atau tidak.
    b) Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut.
    c) Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P).
    d) Jenis tanah.
    e) Kondisi tanah (basah, kering).
    f) Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut.
    g) Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa ditunda).

    2) Remediasi onsite dan offsite
    Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in situ (atau on site) dan ex situ (atau off site). Pembersihan on site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak atau tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak atau tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off site ini jauh lebih mahal dan rumit.

    3) Bioremediasi
    Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Proses bioremediasi harus memperhatikan temperatur tanah, ketersediaan air, nutrien (N, P, K), perbandingan C : N kurang dari 30 : 1, dan ketersediaan oksigen.
    Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi:
    a) Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar) dengan penambahan nutrien, pengaturan kondisi redoks, optimasi pH, dan sebagainya.
    b) Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu mikroorganisme yang memiliki kemampuan biotransformasi khusus.
    c) Penerapan immobilized enzymes.
    d) Penggunaan tanaman (phytoremediation) untuk menghilangkan atau mengubah pencemar.

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © - Welcome To My Blog

    Welcome To My Blog - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan